GERAK SEMU TAHUNAN MATAHARI
Disebabkan oleh: Revolusi Bumi
Bumi memerlukan 1 tahun untuk berevolusi. Selain berevolusi, bumi juga berputar terhadap sumbunya (rotasi)tetapi sumbu rotasi bumi
ini tidak sejajar terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar
23,5 derajat. akibat dari miringnya sumbu rotasi bumi itu, matahari tidak
selalu terlihat di atas khatulistiwa mumi, matahari akan terlihat berada di
bagian utara dan selatan bumi. selama setengah tahun, matahari lebih banyak
menerangi bumi bagian utara, dan setengah tahun berikutnya matahari lebih
banyak menerangi bumi bagian selatan. Dalam gerak semunya,
matahari akan tampak bergerak dari khatulistiwa (equator) antara 23,5 derajat
lintang utara dan lintang selatan. pada tanggal 21 maret – 21 juni, matahari
bergeser dari khatulistiwa menuju ke utara dan akan berbalik arah setelah
mencapai 23,5 derajat lintang utara dan kembali bergerak menuju
khatulistiwa. setelah itu, matahari akan tampak bergerak ke selatan dan
berbalik arah setelah mencapai 23,5 derajat lintang selatan. Sekitar
tanggal 21 maret saat matahari melintasi ekuator langit, momen ini juga disebut
“hari pertama musim semi”. saat matahari mencapai deklinasi ini pada titik
balik matahari musim panas sekitar bulan juni 21. hari ini juga disebut
“pertengahan musim panas” atau “hari pertama musim panas”. matahari mencapai
deklinasi dari -23,5 derajat pada titik balik matahari musim dingin, sekitar 21
desember.
Sumber: https://reddateaddict.wordpress.com/2012/02/23/gerak-semu-harian-dan-tahunan-matahari/
Jurnal Ilmu Pengetahuan Suka-Suka
Selasa, 01 September 2015
Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk di Indonesia
1. Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
3) Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
4) Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.
2. Bukit dan Perbukitan Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
3. Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe.
4. Gunung dan Pegunungan Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
3) Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
4) Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.
2. Bukit dan Perbukitan Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai.
3. Dataran Tinggi Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Oleh karena itu, beberapa dataran tinggi di Indonesia berkembang menjadi pemusatan ekonomi penduduk, contohnya Dataran Tinggi Bandung. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe.
4. Gunung dan Pegunungan Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.
No
|
Keadaan Alam
|
Aktivitas Penduduk
|
Hasil Pertanian
|
Bencana yang Ditimbulkan
|
Cara menanggulangi
|
1
|
Dataran Rendah
|
Pertanian sawah (lahan basah),
pemukiman, perkebunan, peternakan, dan perdagangan
|
Padi, tebu, kelapa sawit
|
Banjir, tsunami, gempa
|
Alat pelapor bencana, dibuat saluran
air
|
2
|
Bukit dan Perbukitan
|
Pertanian lahan kering, pemukiman,
perkebunan, pariwisata
|
Umbi, Palawija, tanaman tahunan
|
Mengandalkan air hujan, Kurangnya
pasokan air, erosi, longsor
|
Terasering/ Sengkedan
|
3
|
Dataran Tinggi
|
Perkebunan Sayuran, pemukiman,
pariwisata
|
sayur, kopi, cengkeh, padi
|
Banjir, longsor
|
Alat pelapor bencana, Waduk
|
4
|
Gunung dan Pegunungan
|
Perkebunan, pemukiman, pertanian
|
Pinus, teh, padi, sayur
|
Gunung meletus, longsor
|
Pemantauan, penataan kawasan jangka
pendek dan jangka panjang
|
Langganan:
Postingan (Atom)